JADILAH DIRI
SENDIRI
Assalamualaikum… Bismilahi rahmani rahiim
Di pinggir sebuah kota, tinggal seorang seniman pematung
yang sangat terkenal di seantero negeri. Hasil karyanya yang halus, indah, dan
penuh penghayatan banyak menghiasi rumah-rumah bangsawan dan orang-orang kaya
di negeri itu.
Bahkan, di dalam istana kerajaan
hingga taman umum milik pemerintah pun, dihiasi dengan patung karya si seniman
itu.
Suatu hari, datang seorang pemuda yang merasa berbakat
memohon untuk menjadi muridnya. Karena niat dan semangat si pemuda, dia
diperbolehkan belajar padanya. Bahkan, ia juga diijinkan untuk tinggal di rumah
paman si pematung.
Sejak hari itu, mulailah dia belajar dengan tekun,
mengukur ketepatan bahan adonan semen, membuat rangka, cara menggerakkan
jari-jari tangan, dan mengenali setiap tekstur sesuai bentuk dan jenis benda
yang akan dibuat patung, dan berbagai kemampuan mematung lainnya.
Setelah belajar sekian lama, si murid merasa tidak puas.
Sebab, menurutnya, hasil patungnya belum bisa menyamai keindahan patung
gurunya. Dia pun kemudian menganalisa dengan seksama, lantas memutuskan
meminjam alat-alat yang biasa dipakai gurunya. Dia berpikir, rahasia kehebatan
sang guru pasti di alat-alat yang dipergunakan.
“Guru, bolehkan saya meminjam alat-alat yang biasa Guru
pakai untuk mematung? Saya ingin mencoba membuat patung dengan memakai
alat-alat yang selalu dipakai guru agar hasilnya bisa menyamai patung buatan
Guru.” “Silakan pakai, kamu tahu dimana alat-alat itu berada kan? Ambil saja
dan pakailah,” jawab sang guru sambil tersenyum.
Selang beberapa hari, dengan wajah lesu si murid
mendatangi gurunya dan berkata, “Guru, saya sudah berusaha dan berlatih dengan
tekun sesuai petunjuk Guru, memakai alat-alat yang biasa dipakai Guru. Kenapa
hasilnya tetap tidak sebagus patung yang Guru buat?”
“Anakku, gurumu ini belajar dan berlatih membuat patung
selama puluhan tahun. Mengamati obyek benda, mencermati setiap gerak dan
tekstur, kemudian berusaha menuangkannya ke dalam karya seni dengan segenap hati
dan seluruh pikiran. Tidak terhitung berapa kali kegagalan yang telah dibuat,
tapi tidak pernah pula berhenti mematung hingga hari ini. Bukan alat-alat bantu
yang engkau pinjam itu yang kamu butuhkan untuk menjadi seorang pematung
handal, tetapi jiwa seni dan semangat untuk menekuninya yang harus engkau miliki.
Dengan begitu, lambat laun engkau akan terlatih dan menjadi pematung yang
baik.”
Untuk menciptakan sebuah maha karya, tidak cukup hanya
mengandalkan talenta semata. Kita butuh proses belajar dan ketekunan berlatih
bertahun-tahun. Bahkan, meski dibantu alat-alat secanggih apapun, hasil yang
didapat sebenarnya sangat tergantung pada tangan-tangan terampil dan terlatih
yang menggerakkannya.
Demikian pula dalam kehidupan ini, membutuhkan waktu,
fokus dan kesungguhan hati dalam mewujudkannya hingga tercapai kesuksesan yang
membanggakan!!!
“Terima kasih Guru, saya berjanji
akan terus berlatih,...”
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar