Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuuh.
Bismillahi rahmani rahiim
Pada suatu hari, pagi-pagi sekali, seorang pemuda mendatangi
rumah gurunya. Tanpa ragu sedikit pun, dia mengetuk pintu rumah si guru dengan
keras, sambil suaranya terdengar memanggil-manggil gurunya.
Si guru sambil mengusap matanya dan menahan kantuk
membukakan pintu sambil berkata, "Ada apa anakku? Pagi-pagi begini
mengganggu tidurku? Ada sesuatu yang penting?"
"Ampun guru, maaf-seribu maaf, saya terpaksa mengganggu
tidur Pak Guru karena ada sesuatu yang ingin saya tanyakan." Si guru
kemudian mempersilakan muridnya masuk dan duduk di kursi tamu.
Tanpa menunggu lagi, si murid segera memulai ceritanya.
Rupanya, ia semalam memimpikan sesuatu hal yang menurutnya aneh. Dalam mimpi
itu, ia bercerita bahwa dirinya merasa dijemput malaikat dan diajak pergi
meninggalkan dunia ini. Dia bingung ingin menolak, tetapi sesuatu seperti
memaksanya harus pergi. Saat tarik-menarik itulah dia terbangun sambil
berkeringat dan tidak dapat tidur lagi. Di dalam hatinya kemudian timbul
perasaan takut. Ia merasakan bahwa dirinya tidak berdaya bila malaikat
benar-benar datang kepadanya.
Si murid pun kemudian bertanya kepada gurunya, "Guru,
kapankah kematian akan datang kepada saya?"
Gurunya menjawab, "Tidak tahu."
"Aaaakh, guru pasti tahu. Guru kan selamanya selalu
menjadi tempat bertanya dan mendapatkan jawaban dari semua orang di daerah
sini. Tolong guru beri saya jawaban, kapan saya akan meninggal dunia?"
Desak si murid.
"Baiklah. Rata-rata orang meninggal berusia 70 sampai
75 tahun. Tetapi ada juga sebagian yang tidak mencapai atau lebih dari
perkiraan tersebut."
Karena merasa tidak puas dengan jawaban sang guru, muridnya
kembali bertanya, "Menurut guru, pada umur berapakah manusia pantas untuk
mati?"
Sejenak, pandangan gurunya menerawang keluar jendela. Tak
lama, ia pun kemudian memberikan jawaban, "Sesungguhnya, begitu manusia
dilahirkan, proses penuaan telah terjadi. Saat itu dan seterusnya, kapan pun
waktunya, manusia selalu berproses dan setiap waktu bisa mengalami
kematian."
Mendengar jawaban itu si murid terkejut. Ia pun lantas
mencecar gurunya dengan pertanyaan lainnya, "Lalu, apa yang seharusnya
saya perbuat dengan hidup saya yang begitu singkat?"
Si guru menjawab, "Tidak tahu."
"Kalau Guru sendiri, apa yang akan Guru perbuat dengan
kehidupan Guru?" Kejar si murid.
"Entah apa pun yang akan terjadi dengan kehidupan
setelah kematian kita. Yang jelas, di kehidupan sekarang aku tidak akan
menyia-nyiakan waktuku dengan hidup tanpa mencintai dan berusaha berbuat baik
setiap hari."
Dengan wajah gembira si murid berkata, "Terima kasih
Guru, sekarang saya mengerti. Hidup terlalu singkat untuk disia-siakan. Mulai
sekarang, saya akan belajar dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Sesegera
mungkin saya akan mengerjakan tugas yang harus diselesaikan, agar setiap saat
bila kematian menjemput, saya telah membereskan segalanya. Saya pamit
Guru."
Murid ini meninggalkan gurunya. Kemudian dia berkata dalam hati sambil melenggang..
Usia manusia memang tidak bisa ditebak. Sebab, kematian
memang tidak pandang bulu, tidak mengenal waktu. Baik tua, muda, miskin, kaya,
lelaki, perempuan, kalau sudah waktunya pasti akan mengalami kematian. Karena
itu, dengan selalu berusaha melakukan semua hal secara maksimal, saya akan
merasa siap, kapan pun sang malaikat maut itu menjemput. Dan, saat kematian
benar-benar akan menjemput, saya tidak
akan merasa rugi sebagai manusia, karena saya sudah mempersembahkan yang
terbaik dalam hidup. Bahkan, bisa jadi, saya akan dikenang sepanjang masa,
karena kebaikan yang sudah saya tanam sepanjang hayat.
Untuk itu, saya tebar
terus benih kebaikan dalam setiap detik kehidupan ini. Saya persembahkan karya yang bermanfaat bagi diri
sendiri dan orang lain semaksimal mungkin. Tidak akan menunda apapun yang bisa
saya selesaikan sekarang juga. saya lakukan yang terbaik dalam setiap langkah
kehidupan yang saya tempuh saat ini.
Sebab, esok barangkali sudah tidak bisa saya nikmati jika ajal sudah menanti.
Hiduplah saat ini, dan jangan sesali hari kemarin, karena
hari kemarin sudah berlalu. Begitu juga jangan cemas akan hari esok, karena
hari esok belum tentu datang. Hanya hari ini yang menjanjikan kesuksesan dan
kebahagiaan bagi setiap orang yang mau dan mampu mengaktualisasikan dirinya
dengan penuh totalitas, kerja keras, dan semangat pantang menyerah! Lakukan
yang terbaik hari ini maka kesuksesan pasti akan datang!
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuuh.. (AN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar