Assalamualaikum ..Bismillahi
Rahmaani Rahiim..
Dua orang yang mempunyai penyakit
serius menempati kamar yang sama di Rumah Sakit.
Pasien yang satu, setiap siang hari dibolehkan duduk selama
satu jam supaya cairan yang ada di paru-parunya cepat hilang dan tempat tidurnya terletak di sebelah jendela
satu-satunya di kamar itu.Sedang Pasien yang satunya lagi hanya dapat berbaring di atas punggungnya
setiap hari.
Kedua orang
ini berbicara tentang istri,
keluarga, rumah tangga, pekerjaan dan keterlibatan mereka dalam
tugas-tugas militer.
Setiap siang, ketika pasien yang dekat jendela
duduk, ia menghabiskan waktunya
bercerita kepada teman sekamarnya tentang semua yang ia lihat dari balik jendela.
Teman sekamarnya selama satu jam hidup
dalam dunia yang lebih luas.
Kegiatan dan warna dunia luar
membuatnya lebih bergairah hidup.
Jendela itu
menghadap ke taman yang di
dalamnya ada telaga yang indah.
Angsa dan
itik bermain di atas air
sementara anak-anak melayarkan kapal-kapal mainannya. Sepasang kekasih jalan bergandeng tangan di antara bunga-bunga yang
berwarna-warni seperti pelangi.
Pohon tua yang besar menambah
indahnya pemandangan.
Garis bayangan kota
terlihat di kejauhan. Setiap kali
pasien yang di dekat jendela menjelaskan semuanya secara indah dan rinci, teman sekamarnya
memejamkan mata membayangkan
pemandangan itu.
Suatu siang yang hangat, pasien yang
di dekat jendela menceritakan parade yang lewat.
Meskipun teman sekamarnya sama
sekali tidak mendengar suara drum band, tapi ia dapat melihat parade itu dalam
pikirannya karena temannya menggambarkannya dengan jelas. Hari berganti minggu,
minggu berganti bulan.
Suatu pagi, perawat yang datang membawakan air
untuk mandi mereka mendapati tubuh pasien dekat
jendela sudah tidak bernyawa.
Ia
meninggal dengan penuh kedamaian dalam tidurnya.
Perawat yang
selama ini telah merawatnya
merasa sedih.
Ia
memanggil karyawan rumah sakit untuk
memindahkan mayat itu.
Setelah menganggap layak waktunya, pasien yang lain
bertanya apakah ia boleh pindah ke dekat jendela. Perawat tidak keberatan dengan
pergantian tempat ini.
Setelah merasa bahwa sang pasien telah berbaring
dengan nyaman di sebelah jendela, sang
perawat pergi meninggalkannya sendiri.
Perlahan-lahan dengan
menahan sakit, pasien itu menggunakan sikunya agar tubuhnya naik dan
dapat melongok ke jendela.
Akhirnya ia bakal melihat pemandangan indah itu dengan
mata kepalanya sendiri.
Ia tegangkan badannya lalu perlahan-lahan berputar untuk
melihat ke jendela.
Betapa kagetnya
ketika ia mengetahui bahwa di balik jendela itu hanya tembok belaka.
Si pasien lalu
menceritakan kejadian yang
dialaminya kepada perawat.
“Apa gerangan yang
membuat teman sekamarku berbuat demikian?” Tanya si pasien kepada
perawat.
“Lelaki itu
sesungguhnya buta, tembok yang ada
di seberang jendela itu pun
tak dapat dilihatnya.” Jelas si
perawat.
“Mungkin ia ingin
membesarkan hatimu…….!!!”
Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun..
Allahu Akbar…
Selamat Jalan
Saudaraku. Sungguh Sangat Mulya
Hatimu.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh .
(An)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar