Selasa, 07 Februari 2012

Rasulullah Tidak Rela Ummatnya Ada di Neraka


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuuh
Bismillahir-Rahmanir-Rahim ...

“Wahai Allah SWT, izinkan  aku  memberi  syafa’at  kepada  mereka  itu walau  mereka hanya punya iman  sebesar  zarrah.”

Dalam mau’izhahnya Habib Ali Zainal Abidin Al-Kaff mengisahkan ihwal Rasulullah SAW mencari umatnya yang masih terselib di neraka.

Ketika surga dan neraka telah terkunci, dan semua umat manusia telah dimasukkan ke dalam surga dan neraka sesuai dengan amalannya dan mereka telah menikmati ganjaran atau merasakan hukuman atas apa yang mereka kerjakan dalam waktu yang begitu lama, Allah SWT menanyakan kepada Malaikat Jibril, subhanallah sesungguhnya Allah Mahatahu, “Apakah ada umat Muhammad SAW yang masih tertinggal di dalam neraka?”

Maka Malaikat Jibril pun pergi ke neraka Jahanam.

Neraka Jahanam yang begitu gelap tiba-tiba berubah menjadi terang benderang karena kedatangan Jibril.

Para penghuni Jahanam pun bertanya-tanya, siapakah yang datang, mengapa Jahanam tiba-tiba- terang benderang.

Malaikat Jibril pun menjawab bahwa dia adalah Malaikat Jibril, yang diutus oleh Allah SWT untuk mencari  apakah ada umat Muhammad yang masih terselip  di neraka Jahanam.

Tiba-tiba sekelompok orang berteriak, “Sampaikan salam kami kepada Rasulullah SAW, beri tahukan keadaan kami  di tempat ini kepada beliau.”

Jibril pun keluar dari neraka Jahanam dan pergi   ke surga untuk memberitahukan hal  itu kepada Rasulullah.

Rasulullah  begitu  bersedih  mendengar  bahwa masih ada umatnya  yang  tertinggal di dalam neraka dalam  waktu yang sudah begitu lama. Beliau tidak ridha ada umatnya  yang  masih  tertinggal  di neraka walau  dosanya  sepenuh  bumi.

Rasulullah  SAW pun bergegas hendak  pergi  neraka.

Tapi  di perjalanan beliau terhadang oleh garis batas  Malaikat Israfil. Tidak ada seorang pun boleh melintasi  garis itu kalau tidak seizin Allah SWT.

Rasulullah SAW pun mengadu kepada Allah SWT, dan akhirnya beliau diizinkan.

Tapi sesudah itu Allah SWT mengingatkan Rasulullah bahwa umat itu telah meremehkan beliau. “Ya Allah, izinkan aku memberi syafa’at kepada mereka itu walau mereka  hanya punya iman sebesar zarrah.”

Setibanya  Rasulullah di neraka Jahanam, padamlah api neraka yang begitu dahsyat itu.

Penduduk Jahanam pun berucap, “Apa yang terjadi, mengapa api Jahanam ini tiba-tiba padam? Siapakah yang datang lagi?”

Rasulullah SAW menjawab, “Aku Muhammad SAW yang datang, siapa di antara kalian yang jadi umatku dan punya  iman sebesar zarrah, aku datang untuk mengeluarkannya.”

Demikianlah  ke
cintaan  Rasulullah  kepada  umatnya, beliau akan memperjuangkannya sampai di hadapan Allah SWT. Lalu bagaimana kecintaan  kita  sebagai  umat  Rasulullah SAW kepada pribadi yang begitu  agung  itu?

wallahu a`lam bissawab ...

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuuh..(AN)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar