Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuuh
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuuh
Suatu kisah yang diceritakan dalam Tazkirah Ramadhan di Masjid Sultan Zainal Abidin Kuala Terengganu yang sangat mengharukan Dan bisa menetes Air Mata.
Seorang lelaki melewati sebuah kawasan perkuburan di suatu malam yang kelam Dan sunyi. Tiba-tiba Ia melihat Cahaya yang terang benderang muncul dari sebuah kubur, Dan terus memancarkan Cahaya ke langit. Dia merasa sedikit ketakutan Dan berdebar.
Tertegun dan kaku melihat kejadian itu. Dia berpikir kemungkinan kubur ini adalah kubur seseorang yang sangat Iistimewa.
Atau Ia seorang Waliyullah atau Ulama
atau orang soleh yang istimewa kedudukannya di sisi tuhan. Diambilnya sebatang
kayu lalu ditancap di atas kuburan yang bercahaya itu.
Keesokannya lelaki itu datang lagi kekawasan perkuburan itu dengan ditemani orang kampung. Beliau ingin menyelidiki Dan ingin mengetahui kubur siapakah yang sangat ajaib itu.
Apakah seorang Ia guru atau Waliyullah atau Alim Ulama atau orang Soleh yang terkenal?.
Bila Ia bertanya kepada orang kampung, mereka keheranan karena apa yang mereka ketahui Dan pasti ini adalah kubur seorang lelaki tua, yang pernah mendiami sebuah pondok diujung kampung bersama istrinya.
Keesokannya lelaki itu datang lagi kekawasan perkuburan itu dengan ditemani orang kampung. Beliau ingin menyelidiki Dan ingin mengetahui kubur siapakah yang sangat ajaib itu.
Apakah seorang Ia guru atau Waliyullah atau Alim Ulama atau orang Soleh yang terkenal?.
Bila Ia bertanya kepada orang kampung, mereka keheranan karena apa yang mereka ketahui Dan pasti ini adalah kubur seorang lelaki tua, yang pernah mendiami sebuah pondok diujung kampung bersama istrinya.
Untuk mengetahui dengan lebih lanjut
, lelaki itu berkunjung kerumah Almarhum
Dan bertemu dengan isterinya,kemudian Ia cerita keajaiban yang dilihat
diperkuburan suaminya.
Anehnya isteri Almarhum terkejut Dan keheranan. Dia sangat mengenal suaminya. Suaminya bukan siapa-siapa . Suaminya seorang petani kecil. Bukan seorang kyai, bukan seorang ahli ibadah, bukan orang soleh, apa lagi bukan imam, bukan muazzin, bukan guru quran. Malah suaminya tidak pandai membaca Al-Quran Dan dia tidak pernah mendengar suaminya membaca Al-Qur’an.
Anehnya isteri Almarhum terkejut Dan keheranan. Dia sangat mengenal suaminya. Suaminya bukan siapa-siapa . Suaminya seorang petani kecil. Bukan seorang kyai, bukan seorang ahli ibadah, bukan orang soleh, apa lagi bukan imam, bukan muazzin, bukan guru quran. Malah suaminya tidak pandai membaca Al-Quran Dan dia tidak pernah mendengar suaminya membaca Al-Qur’an.
Hal ini benar-benar menimbulkan keheranan
kepada lelaki tersebut Dan isteri Almarhum.
Akhirmya lelaki itu bertanya apakah perkara-perkara aneh yang Almarhum selalu lakukan dalam kehidupan sehari-harinya. Akhirnya isteri Almarhum ingat suatu hal yang selalu dilakukan oleh Almarhum, setiap kali sebelum tidur pada setiap malam. suaminya akan mengambil air wudhu, kemudian Ia masuk di dalam suatu bilik lalu diambilnya Al-Qur'an di atas rak, lalu dicium Dan dipeluknya dengan penuh kecintaan Dan kasih sayang.
Ia akan duduk Dan membelai Al-Qur'an itu selembar demi selembar seperti sedang membaca, sedangkan Ia seorang yang buta Al-Qur’an. Dia akan meraba-raba ayat-ayat Al-Qur’an itu dengan tangannya , seolah-olah sedang menyentuh Dan membelai sesuatu yang sangat dikasihi. Tambah isteri Almarhum lagi, Ia pernah mendengar rintihan Dan isak tangis suaminya yang sangat sedih, mendayu-dayu dengan penuh penyesalan.
“Tuhanku! Ampunkanlah aku karena aku tidak mampu membaca kalimah mu. Janganlah engkau hukum aku di atas kebodohanku ini.” “Wahai Kalam Allah, maafkan kesalahan Ku. Aku tidak mampu membaca kalimah mu. Aku tidak dapat mengabdi kepada-Mu.
Aku tidak dapat memahami-Mmu. Tapi aku sangat mengasihi-Mu. Aku sangat mencintai-Mu. “ “Wahai Kalamullah, jangan lah engkau mendakwa aku, jangan engkau menuduh aku dihadapan-Mu diakhirat nanti”. Cerita isteri Almarhum lagi.
Akhirmya lelaki itu bertanya apakah perkara-perkara aneh yang Almarhum selalu lakukan dalam kehidupan sehari-harinya. Akhirnya isteri Almarhum ingat suatu hal yang selalu dilakukan oleh Almarhum, setiap kali sebelum tidur pada setiap malam. suaminya akan mengambil air wudhu, kemudian Ia masuk di dalam suatu bilik lalu diambilnya Al-Qur'an di atas rak, lalu dicium Dan dipeluknya dengan penuh kecintaan Dan kasih sayang.
Ia akan duduk Dan membelai Al-Qur'an itu selembar demi selembar seperti sedang membaca, sedangkan Ia seorang yang buta Al-Qur’an. Dia akan meraba-raba ayat-ayat Al-Qur’an itu dengan tangannya , seolah-olah sedang menyentuh Dan membelai sesuatu yang sangat dikasihi. Tambah isteri Almarhum lagi, Ia pernah mendengar rintihan Dan isak tangis suaminya yang sangat sedih, mendayu-dayu dengan penuh penyesalan.
“Tuhanku! Ampunkanlah aku karena aku tidak mampu membaca kalimah mu. Janganlah engkau hukum aku di atas kebodohanku ini.” “Wahai Kalam Allah, maafkan kesalahan Ku. Aku tidak mampu membaca kalimah mu. Aku tidak dapat mengabdi kepada-Mu.
Aku tidak dapat memahami-Mmu. Tapi aku sangat mengasihi-Mu. Aku sangat mencintai-Mu. “ “Wahai Kalamullah, jangan lah engkau mendakwa aku, jangan engkau menuduh aku dihadapan-Mu diakhirat nanti”. Cerita isteri Almarhum lagi.
Kadang-kadang suaminya tertidur di
dalam bilik itu ditemani Al-Qur’an
kesayangannya.
Begitulah suaminya setiap malam sebelum tidur. Lelaki itu meminta untuk melihat Al-Qur’an kesayangan suaminya itu. Benar Dan sangat mengharukan apabila Ia melihat naskah yang mulia itu kelihatan lusuh, Setiap Lembar kelihatan bekas Belaian tangan Juga Ada bekas-bekas air mata di kertasnya ,tanda seseorang sering menangis berjurai air matanya tatkala membuka lembaran yang maha suci ini.
Pastinya lelaki ini sangat mulia pribadinya. Hatinya telah bersatu dengan ruh Al-Qur’an. Dia sangat mengasihi kalimat Tuhan dengan sesungguhnya. Berarti Ia mengasihi Tuhan dengan seluruh jiwa Dan raganya.
Begitulah suaminya setiap malam sebelum tidur. Lelaki itu meminta untuk melihat Al-Qur’an kesayangan suaminya itu. Benar Dan sangat mengharukan apabila Ia melihat naskah yang mulia itu kelihatan lusuh, Setiap Lembar kelihatan bekas Belaian tangan Juga Ada bekas-bekas air mata di kertasnya ,tanda seseorang sering menangis berjurai air matanya tatkala membuka lembaran yang maha suci ini.
Pastinya lelaki ini sangat mulia pribadinya. Hatinya telah bersatu dengan ruh Al-Qur’an. Dia sangat mengasihi kalimat Tuhan dengan sesungguhnya. Berarti Ia mengasihi Tuhan dengan seluruh jiwa Dan raganya.
Marilah Kita menghidupkan Al-Qur’an
di dalam masjid Kita, di dalam rumah Kita, di dalam diri Kita, sepanjang bulan
Ramadhan, bulan pengampunan ini.
-------
Semoga Memberi Manfaat
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuuh
---ooo000ooo---
Kisah ini ditulis Dan disesuaikan semula untuk bacaan semua.
(sumber: page https://www.facebook.com/Dalam.Hati.Ada.Iman
post by: admin ~p.Nur~)
Kisah ini ditulis Dan disesuaikan semula untuk bacaan semua.
(sumber: page https://www.facebook.com/Dalam.Hati.Ada.Iman
post by: admin ~p.Nur~)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar