Ketika
Rasa Sepi Menghantui Seseorang…
Faizah adalah seorang gadis kecil yang tinggal di sebuah rumah
mewah bersama kedua orangtuanya, Donnie dan Lidya. Ia memiliki segalanya
sebagai seorang gadis kecil yang berkecukupan : Boneka, mainan, kamar yang
bagus. Satu-satunya yang tidak ia miliki adalah waktu dari kedua orangtuanya
yang selalu sibuk bekerja.
Namun bukan berarti mereka tidak menyayangi Faizah, tetapi karena
dendam masa kecilnya yang berasal dari keluarga miskin sehingga ketika kecil
tak pernah bisa memiliki apapun.
Oleh karena itu mereka berjuang mati-matian demi memenuhi kebutuhan
anaknya. Hanya saja mereka lupa memberikan kebutuhan yang tak ternilai harganya
yaitu waktu mereka untuk Faizah.
Faiz justru sebaliknya, seorang bocah laki-laki berusia 4 tahun,
anak yatim dan berharap memiliki orangtua sebagaimana anak-anak lainnya di luar
panti asuhan. Faiz dan Faizah bertemu dan membentuk jalinan persahabatan yang
cukup unik.
Mereka saling melnegkapi satu sama lain. Faizah pergi ke panti
asuhan Faiz dan merasakan betapa menyenangkan tinggal di panti karena banyak
memiliki kawan dan tak pernah kesepian. Sementara Faiz justru merasa kesepian
tinggal di panti asuhan.
Faizah adalah kawan pertamanya. Faizah menganggap bahwa Faiz konyol
karena bagaimana mungkin di tengah banyak orang tetapi ia merasa kesepian.
Sebaliknya Faiz menganggap Faizah konyol karena berpikir merasa sepi, padahal
punya orangtua dan keluarga.
Setelah kembali ke rumah, Faizah benar-benar merasakan rumahnya yang begitu besar tetapi kosong dan sepi.
Dari jendela kacanya ia mendengar suara ceria anak-anak panti,
sementara di rumahnya begitu sunyi. Ia makan malam sendiri di meja makan yang
teramat besar, berharap kedua orang tuanya dapat menemaninya makan malam.
Faizah menyadari bahwa prioritas utama dalam hidup kedua orangtuanya adalah
bisnis dan meeting, bukan dirinya, dalam pikiran kecilnya ia yakin kalau kedua
orangtuanya tidak mencintainya, sehingga ia merasa kekurangan kasih sayang dan
perhatian.
Untuk mendapatkan kasih sayang orangtuanya ia sering melakukan
segala hal, akan tetapi justru ia selalu dimarahi sehingga ia kini yakin bahwa
orangtuanya benar-benar tidak mencintainya.
Faizah kemudian meyakinkan Faiz kalau ia ingin tinggal di Panti
Asuhan, sementara Faiz juga ingin meraskan punya orangtua. Akhirnya mereka
sepakat untuk bertukar tempat. Faizah dengan semangat menyiapkan segala
sesuatunya untuk tinggal di Panti asuhan, termasuk membawa boneka kesayangan
dan baju-bajunya.
Demikian pula Faiz bersiap-siap untuk tinggal di rumah Faizah.
Tetapi ada satu masalah lagi, bagaimana mungkin mereka bertukar tempat,
sedangkan mereka cowok dan cewek. Akhirnya Faizah menemukan cara, yaitu
mengambil wig mamanya untuk diberikan pada Faiz. Awalnya Faiz menolak, tetapi
kemudian mereka setuju.
Mulailah petualangan keduanya, Faiz menyamar menjadi Faizah dan
tinggal di rumah besar dengan kamar dan tempat tidur yang juga besar serta
penuh mainan, sementara Faizah sangat menikmati tinggal bersama teman-temannya
di Panti Asuhan. Sementara itu Panti Asuhan kedatangan seorang pencuri bernama
Mang Jali yang bersembunyi setelah terlepas dari kerumunan massa.
Orang Panti mengira Mang Jali adalah Guru Mengaji mereka yang baru.
Mang Jali sendiri akhirnya memanfaatkan kesempatan untuk menyamar menjadi Guru
Mengaji agar bisa makan gratis dan bertempat tinggal di tempat yang nyaman.
Kelucuan terjadi ketika Mang Jali yang notebene adalah seorang pencuri dan
sangat sedikit pengetahuan agamanya diharuskan mengajarkan tentang kebaikan dan
moral, serta harus memimpin berdoa.
Dalam perjalanan waktu akhirnya Mang Jali tahu bahwa mencuri adalah
perbuatan yang salah dan tidak terpuji. Ia juga dapat mengambil pelajaran dari
para penghuni panti, anak-anak yang tak berdosa itu sehingga akhirnya ia
berubah menjadi baik.
Setelah beberapa hari berlalu Faiz mulai merasakan kesepian sama
seperti yang dialami Faizah karena tak pernah melihat kedua orangtua Faizah.
Sebaliknya Faizah mulai merasakan betapa sedihnya teman-teman di panti asuhan
yang sangat berharap memiliki orang tua.
Mereka berdoa setiap hari agar bisa diadopsi dan memiliki keluarga.
Faizah mulai merindukan kedua orangtuanya. Ia lalu berfikir bahwa nasibnya
lebih baik daripada anak-anak panti. Apa yang akan dilakukan Faiz dan Faizah
selanjutnya untuk merasakan apa yang mereka inginkan ?
Inilah Hikmah yang bisa dipetik dari peristiwa demi peristiwa yang ada
disekitar Kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar