Senin, 09 April 2012

Anak Adalah Anugerah dan Amanah


 

Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuuh

Anak merupakan anugerah termahal bagi orang tua. Banyak orang tua yang mengharapkannya tapi tak kunjung diberi, sementara banyak juga orang tua yang dengan mudah memperolehnya. Tapi, jangan pula merasa bangga dengan hadirnya anak, jika kita tak mampu membekalinya dengan pendidikan yang benar sesuai ajaran Islam. Karena, selain anugerah, anak juga merupakan amanah “berat” yang dititipkan Allah kepada orang tuanya, terlebih lagi di tengah-tengah merosotnya nilai-nilai etika, moral dan gencarnya serangan permisifisme (budaya serba boleh) melalui media elektoronik, tanggungjawab orang tua menjadi kian berat

Anak memang anugerah, bahkan di dalam al-Qur’an dikatakan sebagai perhiasan hidup, “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia…” (QS. al-Kahfi : 46). Bayangkan, jika hidup kita tanpa perhiasan, semuanya akan terasa suram. Untuk itu kita patut bersyukur atas nikmat Allah yang dititipkannya melalui anak-anak kita. Rasa syukur itu dapat kita wujudkan dengan mengasuh dan mendidik mereka berlandaskan fitrah dan kasih sayang.

Selain sebagai anugerah, anak diberikan kepada orang tuanya sebagai amanah ”berat” untuk dipelihara, dididik dan dibina agar berkualitas dan tangguh. Seperti diperintahkan dalam al-Qur’an, “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar” (QS. an-Nisaa’ : 9).

Setiap orang tua harus menyadari amanah ini. Karena orang tualah yang bertanggungjawab terhadap pendidikan anak-anaknya. Jika orang tua tak memiliki kemampuan untuk mendidik, tanggungjawabnya memang dapat dibagi kepada guru di sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Namun peran sentral harus tetap pada orang tua. Caranya, orang tua dapat memilih guru atau sekolah untuk anak-anaknya dengan kriteria yang tepat. Misalnya, guru atau sekolah yang dipilih harus mampu membina anak-anak dengan berbagai disiplin ilmu atas dasar akidah, akhlak, dan ajaran Islam.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuuh

(Dok:Income Syariah)
Bottom of Form

Tidak ada komentar:

Posting Komentar