Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuuh
Mereka sebenarnya saling mencintai
meskipun salah satu diantaranya adalah orang miskin. Sampai suatu ketika mereka
harus berpisah dan bahkan untuk selama-lamanya. Perpisahan keduanya, sebenarnya
di dasari oleh sang cewek yang mempunyai penyakit mematikan, namun cewek
tersebut terpaksa berbohong kepada si cowok, agar dia meninggalkannya. Dan
cowok tersebut tidak tahu kalo ceweknya mempunyai penyakit, yang dia tahu bahwa
ceweknya itu matre, sedangkan cowoknya adalah orang yang miskin. Dari situlah
sang cowok berusaha keras untuk menjadi orang sukses, namun setelah sukses,
justru dia menemukan hal yang tidak pernah terpikirkan olehnya, yaitu
kehilangan sang pujaan hati untuk selamanya.
Reo dan July adalah sepasang kekasih
yang serasi walaupun keduanya berasal dari keluarga yang jauh berbeda latar
belakangnya. Keluarga July berasal dari keluarga kaya raya dan serba
berkecukupan, sedangkan keluarga Reo hanyalah keluarga seorang petani miskin
yang menggantungkan kehidupannya pada tanah sewaan.
Dalam kehidupan mereka berdua, Reo
sangat mencintai July. Reo telah melipat 1000 buah burung kertas untuk July dan
July kemudian menggantungkan burung-burung kertas tersebut pada kamarnya. Dalam
tiap burung kertas tersebut Reo telah menuliskan harapannya kepada July.
Banyak sekali harapan yang telah Reo
ungkapkan kepada July. “Semoga kita selalu saling mengasihi satu sama
lain”,”Semoga Tuhan melindungi July dari bahaya”,”Semoga kita mendapatkan
kehidupan yang bahagia”,dsb. Semua harapan itu telah disimbolkan dalam burung
kertas yang diberikan kepada July. Suatu hari Reo melipat burung kertasnya yang
ke 1001. Burung itu dilipat dengan kertas transparan sehingga kelihatan sangat
berbeda dengan burung-burung kertas yang lain.
Ketika memberikan burung kertas ini,
Reo berkata kepada July: “ July, ini burung kertasku yang ke 1001. Dalam burung
kertas ini aku mengharapkan adanya kejujuran dan keterbukaan antara aku dan kamu.
Aku akan segera melamarmu dan kita akan segera menikah. Semoga kita dapat
mencintai sampai kita menjadi kakek nenek dan sampai Tuhan memanggil kita
berdua ! “ Saat mendengar Reo berkata demikian, menangislah July. Ia berkata
kepada Reo : “Reo, senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku sekarang
telah memutuskan untuk tidak menikah denganmu karena aku butuh uang dan
kekayaan seperti kata orang tuaku!” Saat mendengar itu Reo pun bak disambar
geledek. Ia kemudian mulai marah kepada July. Ia mengatakan July cewek materi,
orang tak berperasaan, kejam, dan sebagainya.
Akhirnya Reo meninggalkan July
menangis seorang diri. Reo mulai terbakar semangatnya. Ia pun bertekad dalam
dirinya bahwa ia harus meraih cita-cita dan sukses. Sikap July dijadikannya cambuk
untuk maju dan maju. Dalam Sebulan usaha Reo menunjukkan hasilnya. Ia diangkat
menjadi kepala cabang di mana ia bekerja dan dalam setahun ia telah diangkat
menjadi manajer sebuah perusahaan yang bonafide dan tak lama kemudian ia
mempunyai 50% saham dari perusahaan itu. Sekarang tak seorangpun tak kenal Reo,
ia adalah bintang kesuksesan. Suatu hari Reo pun berkeliling kota dengan mobil
barunya.
Tiba-tiba dilihatnya sepasang
suami-istri tua tengah berjalan di dalam derasnya hujan. Suami istri itu kelihatan
lusuh dan tidak terawat. Reo pun penasaran dan mendekati suami istri itu dengan
mobilnya dan ia mendapati bahwa suami istri itu adalah orang tua July. Reo
mulai berpikir untuk memberi pelajaran kepada kedua orang itu, tetapi hati
nuraninya melarangnya sangat kuat. Reo membatalkan niatnya dan ia membuntuti
kemana perginya orang tua July. Reo sangat terkejut ketika didapati orang tua
July memasuki sebuah makam yang dipenuhi dengan burung kertas. Ia pun semakin
terkejut ketika ia mendapati foto July dalam makam itu. Reo pun bergegas turun
dari mobilnya dan berlari ke arah makam July untuk menemui orang tua July.
Orang tua July pun berkata kepada
Reo :”Reo, sekarang kami jatuh miskin. Harta kami habis untuk biaya pengobatan
July yang terkena kanker rahim ganas. July menitipkan sebuah surat kepada kami
untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu denganmu.” Orang tua July
menyerahkan sepucuk surat kumal kepada Reo. Reo membaca surat itu. “Reo,
maafkan aku. Aku terpaksa membohongimu. Aku terkena kanker rahim ganas yang tak
mungkin disembuhkan.
Aku tak mungkin mengatakan hal ini
saat itu, karena jika itu aku lakukan, aku akan membuatmu jatuh dalam kehidupan
sentimentil yang penuh putus asa yang akan membawa hidupmu pada kehancuran. Aku
tahu semua tabiatmu Reo, karena itu aku lakukan ini. Aku mencintaimu
Reo………………………….. July “
Setelah membaca surat itu,
menangislah Reo. Ia telah berprasangka terhadap July begitu kejamnya. Ia pun
mulai merasakan betapa pedih hati July teriris-iris ketika ia mencemoohnya, menilainya
materi, kejam dan tak berperasaan. Ia merasakan betapa July kesepian seorang
diri dalam kesakitannya hingga maut menjemputnya, betapa July mengharapkan
kehadirannya di saat-saat penuh penderitaan itu. Tetapi ia lebih memilih untuk
menganggap July sebagai orang materi tak berperasan. July telah berkorban
untuknya agar ia tidak jatuh dalam keputusasaan dan kehancuran.
Cinta bukanlah sebuah pelukan atau
ciuman tetapi cinta adalah pengorbanan untuk orang yang sangat berarti bagi
kita.
Wassalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuuh
---------------
Doa Ketika Sakit::
“A’udzu
bi”izzatillaahi wa qudrathii min syarri maa ajidu wa uhaadziru“.
Atau dengan membaca “Bismillah, a’udzu billaahi
wa qudrathii min syarri maa ajidu wa uhaadziru”
(Dengan nama Allah, aku berlindung kepada ALlah
dan kekuasaan-Nya dari kejahatan apa saja yang aku temui dan aku khawatirkan).(HR.Muslim-Tarnidzi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar