Senin, 09 April 2012

Sedekah Kepada Orang Tidak Mampu


Sedekah Kepada Orang Tidak Mampu
( Judul Buku 99 Nasihat Penyelamat Hidup –By : Ibnu Ibrahim/Abu Jamal Ba’adillah)

Bismillairrahmanirrahiim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuuh

walikullin wijhatun huwa muwalliihaa faistabiquu alkhayraati aynamaa takuunuu ya/ti bikumu allaahu jamii'an inna allaaha 'alaa kulli syay-in qadiirun

[2:148] Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Mendengar Ayat tersebut dibacakan,Beberapa Sahabat dari Golongan Muhajirin yang Tidak Mampu  Mengadu kepada Rasulullah,bahwa mereka iri dengan keadaan para Saudara yang Berkecukupan Karena mereka dengan mudah berbuat kebaikan. Sedangkan Mereka Ingin Juga berbuat Baik dan Bermanfaat ,Hany a Karena Tidak Mampu  Secara Material  Yang Berkaitan Dengan Sedekah bahkan Tidak Sama Sekali.
Timbul Penilaian di Dalam Pikiran Mereka,Sahabat  Yang berkecukupan Ekonominya akan Mendapatkan Pahala Yang lebih dari Allah SWT,Dan ternyata tidak Demikian.

Mendengar Penjelasan Ini,Rasulullah SAW Bersabda:
“Bukankah Allah Ta’ala menjadikan Tasbih , Tahmid , Tahlil dan Takbir Kalian Sebagai Sedekah? Demikian Pula Dengan memerintahkan Kepada Yang Makruf dan Melarang Yang Munkar Merupakan Bagian daripada Sedekah? “ (HR Muslim)

Didalam Riwayat lain juga dijelaskan
“ Bahwa Menebar Senyum Kepada Orang lain dan membuang (menyingkirkan) duri dari jalanan yang biasa dilalui orang banyak itu juga Sedekah? Demikian pula dengan Tutur Kata Yang Baik itu bernilai Sedekah?” (HR Bukhari)

Dapat disimpulkan,dari contoh kejadian diatas ini.
 Pertama Sungguh Mulya Pribadi Para Sahabat Dari Muhajirin ini , Bahwa Kenikmatan duniawi bukanlah jalan satu-2nya sebagai alat untuk berbuat Kebaikan dan Bermanfaat bagi dirinya demi Pahala dari Allah SWT.
Demikian pula dengan ajaran Islam,tidak diukur dari Keadaan Ekonomi yang mapan,Karir,Derajad Seseorang Baik Dari Golongan manapun. Karena Allah Maha Mengetahui dan Maha Melihat.
Kedua Islam Memberi Kemudahan dan Hukum Taklif , Bahwa Seseorang yang tidak mampu juga akan mendapatkan pahala. Sesuai Firman Allah SWT :

 laa yukallifu allaahu nafsan illaa wus'ahaa lahaa maa kasabat wa'alayhaa maa iktasabat rabbanaa laa tu-aakhidznaa in nasiinaa aw akhtha/naa rabbanaa walaa tahmil 'alaynaa ishran kamaa hamaltahu 'alaa alladziina min qablinaa rabbanaa walaa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bihi wau'fu 'annaa waighfir lanaa wairhamnaa anta mawlaanaa faunshurnaa 'alaa alqawmi alkaafiriina

[2:286] Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."

Sedekah yang pada awalnya merupakan perintah untuk mengeluarkan sebagian hartanya,maka ajaran Islam memberi kemudahan bagi Siapa saja sesuai dengan penjelasan  Rasulullah SAW mengenai arti Sedekah.
Pada Buku Imam An-Nawawi yang berjudul Riyad Ash-Shalihin  dijelaskan “ Bahwa Amar Makruf nahi munkar merupakan Sedekah Yang Paling Utama”

Demikian pula Dengan Firman Allah SWT :

kuntum khayra ummatin ukhrijat lilnnaasi ta/muruuna bialma'ruufi watanhawna 'ani almunkari watu/minuuna biallaahi walaw aamana ahlu alkitaabi lakaana khayran lahum minhumu almu/minuuna wa-aktsaruhumu alfaasiquuna

[3:110] Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Semoga  Bermanfaat

WassalamualaikumWarahmatullahi Wabarakatuuh
 (Dipetik dari :  Buku 99 Nasihat Penyelamat Hidup . By: Ibnu Ibrahim/Abu Jamal Ba’adillah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar