Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuuh
Bismillahi Rahmaani Rahiim..
Tak ada kata yang pantas terucap untukmu ayah. Mungkin
engkau bukan orang terdekat. Mungkin engkau juga bukan yang selalu berada
disampingku, saat aku bahagia, kecewa bahkan saat aku bersedih hingga meneteskan
air mata.
Saat anak-anak pergi sekolah dengan ayahnya yang juga pergi
bekerja, kita tidak pernah melakukanya karena kau yang harus berangkat lebih
dulu saat matahari belum menampakan cahayanya.
Saat anak-anak menunggu kepulangan ayahnya untuk bermain
bersama, tidak dengan aku yang selalu terlelap saat menunggu kepulanganmu yang
begitu larut. Andai dapat ku beli waktu kerjamu kala itu, aku rela membayarnya
dengan uang jajanku untuk bisa bermain bersamamu.Kita mungkin bukan pasangan
yang baik. Kau sibuk dengan urusanmu, sedangkan aku bermain dengan semua
khayalanku.
Saat aku mulai tumbuh besar, kita mulai punya waktu untuk
bersama. Tapi bukan untuk bermain melainkan melakukan pekerjaan yang tidak aku
inginkan. Seolah kau menindasku, aku jadi tidak suka denganmu. Aku membenci
semua tentangmu. Kau marahi aku jika melakukan pekerjaan yang tidak sesuai
dengan maumu. Kau buat aku merasa lemah dengan ucapan-ucapan kasarmu. Ingin
rasanya kau segera tiada dari duniaku, mengakhiri semua penderitaan dalam kehidupanku.
Pernah sekali aku menyalahkanmu atas apa yang terjadi dalam
hidupku. Kusadari kau menangis saat ku terbangun sejenak dari tidur lelapku.
Lama setelah itu, kupandangi wajahmu saat tertidur lelap, terbayang kerja keras
yang kau lakukan untuk membesarkanku. Terbayang letih yang tersimpan dalam
dirimu atas kerja keras yang kau lakukan untuk memenuhi kebutuhanku. Seakan tak
tahu apa jadinya diri ini jika tanpa kehadiranmu. Tak ingin rasanya
kehilanganmu dari sisiku.
Kini aku telah dewasa. Tumbuh menjadi seorang pemuda mandiri
yang juga tidak dapat melupakan kasih sayang keluarganya. Kau ajarkan aku
menjadi seorang yang siap menjalani kerasnya hidup tanpa melupakan kelembutan
hati. Kau ajarkan padaku bagaimana menjadi pribadi yang kuat tanpa melupakan
setiap orang punya kelemahan.
Kau tanamkan padaku mencapai keberhasilan tanpa melupakan
kalau setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan. Kau buat aku berdiri di
jalan yang penuh dengan hambatan dan rintangan agarku dapat menaklukan kerasnya
kehidupan.
Kau jadikan aku sebagai seorang pemimpin yang sanggup
memimpin dirinya sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain. Dan
yang jauh lebih penting dari itu semua adalah kau membuat aku merasa bangga
atas semua yang telah kau lakukan untukku.
Karena itulah, aku selalu berdoa ”semoga Tuhan selalu
memberi yang terbaik untukmu” Untuk setiap detak yang terjadi dalam nadi dan
jantungku, hatiku berkata
.........”Terima Kasih Ayah”
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh .(AN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar